web 2.0

Bahasa Arab Dasar 52: Macam-macam Mubtada

أَنْوَاعُ الْمُبْتَدَأِ
(Macam-Macam Mubtada’)

Mubtada' Mu'rob Mabni

1. Mubtada’ yang berupa isim mu’rob

Contoh:

أَللهُ عَلِيْمٌ (Allah Maha Mengetahui)

الْوَلَدَانِ مُجْتَهِدَانِ (Dua anak laki-laki itu orang yang bersungguh-sungguh)

عُمَرُ عَادِلٌ (Umar adalah seorang yang adil)

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 51: Mubtada Khobar

اَلْمُبْتَدَأُ وَالْخَبَرُ
(Mubtada’ dan Khobar)

Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek)

Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat)

Contoh:

مُحَمَّدٌ طَبِيْبٌ (Muhammad adalah seorang dokter)

الْأُسْتَاذُ مَرِيْضٌ (Ustadz itu sakit)

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 50: Catatan Naibul Fa’il

Catatan Na’ibul Fa’il:

1. Ketentuan na’ibul fa’il mirip dengan ketentuan yang ada pada fa’il.

2. Naibul fa’il tidak harus terletak secara langsung dibelakang fi’ilnya.

Contoh:

يُقْبَضُ فِى الطَّرِيْقِ السَّارِقُ (Pencuri itu ditangkap di jalan)

3. Apabila na’ibul fa’il tidak terletak secara langsung dibelakang fi’ilnya, maka untuk na’ibul fa’il yang muannats, fi’ilnya boleh mufrod muannats atau mufrod mudzakkar.

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 49: Naibul Fa’il

نَائِبُ الفَاعِلِ
(Naibul Fa’il)

Naibul fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul untuk menunjukkan orang yang dikenai pekerjaan.

Contoh:

ضُرِبَ الْكَلْبُ (Anjing itu telah dipukul)

يُكْتَبُ الدَّرْسُ (Pelajaran sedang ditulis)

Ketentuan-ketentuan naibul fa’il

1. Naibul fa’il merupakan isim marfu’. Asal dari na’ibul fa’il adalah sebagai obyek (maf’ul bih) yang mempunyai I’rob nashob. Tatkala failnya dihapus, maka maf’ul bih menggantikan posisi fa’il yang mempunyai I’rob rofa’.

Contoh:

نَصَرَ زَيْدٌ مُحَمَّدًا (Zaid menolong Muhammad)

Selengkapnya… »

Latihan Dasar 3: Isim Ghoirul Munshorif

Sebutkan sebab-sebab yang menjadikan isim-isim di bawah ini tidak menerima tanwin!
Lihat pembahasannya pada pelajaran Isim Ghoirul Munshorif

  1. سُفْلَى : Rendah
  2. حَمْرَاءُ : Merah
  3. أَشْيَاءُ : Sesuatu-sesuatu
  4. مَوَانِعُ : Penghalang-penghalang
  5. أَخْنَسُ : Kotor
  6. جَاكَرْتَا : Jakarta
  7. إِسْحَاقُ : Ishaq
  8. خُمَاسُ : Lima-lima
  9. إِسْرَافِيْلُ : Isrofil
  10. مَقَاعِدُ : Kaidah-kaidah
  11. كَسْلاَنُ : Malas
  12. يُوْسُفُ : Yusuf
  13. حَضْرَمَوْتُ : Hadhromaut

Bahasa Arab Dasar 48: Catatan Macam-Macam Fa’il

Catatan Macam Fa’il:

  1. Alif yang berfungsi sebagai fa’il dinamakan alif itsnain ( أَلِفُ الإِثْنَيْنِ )
  2. Wawu yang berfungsi sebagai fa’il dinamakan wawu jama’ah ( وَاوُ الْجَمَاعَةِ )
  3. Nun yang berfungsi sebagai fa’il dinamakan nun niswah ( نُوْنُ النِّسْوَةِ )
  4. Ta’ yang berfungsi sebagai fa’il dinamakan ta’ fa’il ( تَاءُ الْفَاعِلِ )
  5. Ya’ yang berfungsi sebagi fa’il dinamakan ya mukhothobah ( يَاءُ الْمُخَاطَبَةِ )

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 47: Fa’il Berbentuk Dhomir Dari Fi’il Amr

3. Fi’il Amr

Tashrif Fi'il Amr

اُكْتُبْ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya أَنْتَ

اُكْتُبَا: Fa’ilnya adalah alif

اُكْتُبُوْا: Fa’ilnya adalah wawu

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 46: Fa’il Berbentuk Dhomir Dari Fi’il Mudhori

2. Fi’il Mudhori’

Tashrif Fi'il Mudhori

يَكْتُبُ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya هُوَ

يَكْتُبَانِ: Fa’ilnya adalah alif

يَكْتُبُوْنَ: Fa’ilnya adalah wawu

تَكْتُبُ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya هِيَ

تَكْتُبَانِ: Fa’ilnya adalah alif

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 45: Fa’il Berbentuk Dhomir Dari Fi’il Madhi

Mengenal Fa’il Yang Berbentuk Dhomir

1. Fi’il Madhi

Tashrif Fi'il Madhi

كَتَبَ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya هُوَ

كَتَبَا: Fa’ilnya adalah alif

كَتَبُوا: Fa’ilnya adalah wawu

كتَبَتْ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya هِيَ

كَتَبَتَا: Fa’ilnya adalah alif

كَتَبْنَ: Fa’ilnya adalah nun

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 44: Macam-Macam Fail

أَنْوَاعُ الْفَاعِل
(Macam-Macam Fa’il)

Fa'il Mu'rob Mabni

1. Fa’il yang berupa isim mu’rob

نَجَحَ الْمُجْتَهِدُ فِي الاِمْتِحَانِ

2. Fa’il yang berupa isim mabni

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 43: Catatan Fa’il

Catatan Fa’il:

1. Fa’il tidak harus terletak secara langsung dibelakang fi’ilnya.

Contoh:

رَجَعَ مِن الْجَامِعَةِ الطَّالِبُ (Mahasiswa itu telah pulang dari kampus)

ضَرَبَ الْكَلْبَ عَلِيٌّ (Ali memukul anjing)

2. Apabila fa’il tidak terletak secara langsung dibelakang fi’ilnya, maka untuk fa’il yang muannats, fi’ilnya boleh berbentuk mufrod muannats atau mufrod mudzakkar.

Selengkapnya… »

Penulisan dan Pembacaan Lafazh "Allahu Akbar"

Sebagian kaum muslimin, bahkan imam yang memimpin shalat memulai shalat dengan mengucapkan, aallahu akbar, yaitu dengan memanjangkan kata ‘a’ di awalnya… cara baca seperti itu adalah cara yang salah, bahkan menimbulkan makna kekafiran. Kalimat

اَللهُ أَكْبَرُ

Dengan lafazh, Allaahu Akbar (semua kata di baca satu harakat, kecuali lafazh lam kedua pada lafazh jalalah Allah dan inilah yang benar), memiliki makna bahwa Allah adalah yang maha besar, jika kalimat tersebut di ganti dengan memanjangkan ‘a’ di awal menjadi,

آللهُ أَكْبَرُ

Yang di dapat dari kalimat,

أَاَللهُ أَكْبَرُ

Selengkapnya… »

Kata Tanya Menggunakan Huruf Dalam Bahasa Arab

حَرْفَا الْاِسْتِفْهَامِ
Dua Huruf Istifham

Kata tanya dalam bahasa arab ada dua, yang pertama dalam bentuk isim dan yang kedua dalam bentuk huruf.

Kata tanya dalam bentuk isim adalah kata tanya dengan menggunakan isim sebagai kata tanyanya, isim-isim ini juga dinamakan dengan isim istifham. Rincian pelajaran ini bisa dilihat pada pelajaran isim-isim mabni.

1Z0-468

Adapun kata tanya dalam bentuk huruf ada dua macam, yaitu dengan menggunakan huruf hamzah ( أَ ) dan huruf hal ( ْهَل )

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 42: Fa’il

الْفَاعِلُ
(Fa’il)

Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum untuk menunjukkan pelaku dari suatu pekerjaan.

Contoh:

ضَرَبَ عَلِيٌّ الْكَلْبَ (Ali telah memukul anjing)

يَكْتُبُ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ? (Muhammad sedang menulis pelajaran)

Ketentuan-Ketentuan Fa’il:

1. Fa’il adalah isim yang marfu’

Contoh:

نَصَرَ زَيْدٌ مُحَمَّدًا (Zaid menolong Muhammad)

زَيْدٌ adalah sebagai fa’ilnya karena dia merupakan isim yang marfu’

مُحَمَّدًا bukan sebagai fa’il karena dia manshub

ذَهَبَ الرَّجُلُ إِلَى السُّوْقِ (Laki-laki itu pergi ke pasar)

الرَّجُلُ adalah sebagai fai’ilnya karena dia merupakan isim yang marfu’

السُّوْقِ bukan sebagai fa’il karena dia majrur

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 41: Marfu’atul Asma

مَرْفُوْعَاتُ الأَسْمَاءِ
(Keadaan Dirofa’kannya Isim-Isim)

Kelompok Marfu’atul Asma ‘

1. الفَاعِلُ

2. نَائِبُ الفَاعِلِ

3. الْمُبْتَدَأُ?

4. الْخَبَرُ

5. اِسْمُ كَانَ

6. خَبَرُ إِنَّ

7. التَّوابِعُ لِلْمَرْفُوْعِ

Selengkapnya… »

Previous Entries Next Entries