Sebagian kaum muslimin, bahkan imam yang memimpin shalat memulai shalat dengan mengucapkan, aallahu akbar, yaitu dengan memanjangkan kata ‘a’ di awalnya… cara baca seperti itu adalah cara yang salah, bahkan menimbulkan makna kekafiran. Kalimat
Dengan lafazh, Allaahu Akbar (semua kata di baca satu harakat, kecuali lafazh lam kedua pada lafazh jalalah Allah dan inilah yang benar), memiliki makna bahwa Allah adalah yang maha besar, jika kalimat tersebut di ganti dengan memanjangkan ‘a’ di awal menjadi,
Yang di dapat dari kalimat,
Kata ini, awalnya adalah “a Allaahu Akbar” kemudian cara bacanya adalah dengan memanjangkannya, diucapkan dengan “aa”.
Perubahan seperti ini merubah maknanya menjadi, “Apakah Allah yang maha besar?” !!
Perhatikanlah, betapa jauh maknanya berpaling…
Karena penambahan hamzah (a) di awal menunjukkan istifham (kata tanya), hal ini bisa menimbulkan makna kekafiran, karena bisa bermakna si pengucap tidak yakin akan kebesaran Allah ta’ala. Na’udzu billah, kita berlindung kepada Allah dari ucapan dan keyakinan seperti itu.
Maka betapa pentingnya bagi kaum muslimin untuk bisa mengerti bahasa arab, supaya tidak terjatuh dalam perkara-perkara seperti ini…
