web 2.0

Penulisan dan Pembacaan Lafazh "Allahu Akbar"

Sebagian kaum muslimin, bahkan imam yang memimpin shalat memulai shalat dengan mengucapkan, aallahu akbar, yaitu dengan memanjangkan kata ‘a’ di awalnya… cara baca seperti itu adalah cara yang salah, bahkan menimbulkan makna kekafiran. Kalimat

اَللهُ أَكْبَرُ

Dengan lafazh, Allaahu Akbar (semua kata di baca satu harakat, kecuali lafazh lam kedua pada lafazh jalalah Allah dan inilah yang benar), memiliki makna bahwa Allah adalah yang maha besar, jika kalimat tersebut di ganti dengan memanjangkan ‘a’ di awal menjadi,

آللهُ أَكْبَرُ

Yang di dapat dari kalimat,

أَاَللهُ أَكْبَرُ

Kata ini, awalnya adalah “a Allaahu Akbar” kemudian cara bacanya adalah dengan memanjangkannya, diucapkan dengan “aa”.

Perubahan seperti ini merubah maknanya menjadi, “Apakah Allah yang maha besar?” !!

Perhatikanlah, betapa jauh maknanya berpaling…

Karena penambahan hamzah (a) di awal menunjukkan istifham (kata tanya), hal ini bisa menimbulkan makna kekafiran, karena bisa bermakna si pengucap tidak yakin akan kebesaran Allah ta’ala. Na’udzu billah, kita berlindung kepada Allah dari ucapan dan keyakinan seperti itu.

Maka betapa pentingnya bagi kaum muslimin untuk bisa mengerti bahasa arab, supaya tidak terjatuh dalam perkara-perkara seperti ini…

Print This Post Print This Post 58,850 views

Iklan Baris

Web Buletin Tauhid
Website ini adalah kumpulan berbagai artikel Buletin At Tauhid. Buletin ini diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) yang berpusat di Yogyakarta. Buletin ini terbit setiap Jum'at dan disebar di masjid-masjid sekitar kampus UGM.

37 Komentar Untuk “Penulisan dan Pembacaan Lafazh "Allahu Akbar"”

  1. Walhamdulillah
    Sebagai tambahan, mengenai contoh huruf tanya أ yang disambungkan dengan lafazh jalalah الله dapat dilihat pada surat An Naml: 59

    آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ

  2. Assalamu alaikum,
    akh mau tanya
    bagaimana dgn lafadz seperti ini “Allaaa hu akbar”

    atau cukup begini “Allahu akbar” ?
    Jazakallah khair

  3. Wa’alaikumussalam

    Malah cara penulisan yang benar adalah seperti itu akh, Allaahu Akbar (lihat koreksian kami di atas), lam kedua pada lafazh Jalalah Allah di baca dua harakat.

    Akan tetapi membaca Lafazh tersebut dengan melebihi dua harakat, misalnya Allaaah atau lebih parah lagi Allaaaah, juga kita katakan kurang tepat, karena yang lebih tepat adalah dengan menggunakan dua harakat sebagaimana penulisannya dalam bahasa arab, اَللهُ

    Adapun penulisan Allahu Akbar tetapi dengan maksud membaca Allaahu Akbar, maka dibolehkan, yang penting ketika membacanya benar. Hal ini sebagaimana transliterasi bahasa indonesia sudah terlanjur menulis lafazh jalalah Allah dengan “Allah”, maka maksud dari penulisan tersebut di baca dengan Allaah, dengan dua harakat.

  4. bagus ini sangat penting. syukron

  5. yang bener allah apa alloh

  6. Benar semua akhi, secara pelafalan maka di tulis dengan Alloh, akan tetapi kata tersebut sudah diserap dalam bahasa indonesia di tulis dengan Allah, walaupun cara bacanya juga sama Alloh.

  7. subhanalllah
    Allahu Akbar!!

  8. Sampai2 hal ini saya masukkan dalam pelajaram di sekolah saya di kelas X semester I sebagai muqaddimah…
    Banyak contoh kata2 yang hanya berbeda bacaan madd dan qashr yang berakibat perubahan arti hingga bertolak belakang, tidak berarti sama sekali dan sebagainya…
    Sayang, siswa-siswi saya banyak berkomentar “lho kita kan lidahnya lidah Indonesia…” Begitu mereka lulus…lupa…
    اللهم اهدنا و ارحمنا

  9. kalau adzan gimana itu?
    seringnya Allaaaaaaaahu akbar
    Alaaaaahu akbar

  10. Subhanallah..mterima kasih dgn adanya web ini,banyak Ilmu tentang agama khususnya tentang bacaan / lafash dalam membaca dan mengartikan kalimat dalam tulisan arab/ baca Al-qoran
    Semoga web yg bertema tentang Ilmu Agama ini digalakan terus,Aminn

  11. @ R Eddy
    amin

  12. saya sangat senang dengan adanya web ini, membantu saya belajar bhs arab secara otodidak. Usul kami agar semua pelajaran bhs arab i ni dapat dibukukan atau di CD kan

  13. @djazuli
    alhamdulillah akh, bisa bermanfaat untuk kaum muslimin.
    ya sudah ada cdnya, bisa dilihat di web http://www.arabuna.com

  14. akh, sering terdengar muadzin melafazhkan Allaahu akbar, Allaaaaaaahu akbar.

    artinya menjadi apa ya?

    terimakasih, wassalamualaikum

  15. @ferryzar
    Jika yang dipanjangkan adalah lafazh الله , yaitu menjadi lebih dari dua harakat maka secara arti tidak ada perubahan,
    namun jika yang dipanjangkan lafazah أكبر yaitu dibaca : أكبار akbaar , maka artinya berubah – wal ‘iyaadzu billaah – menjadi : bentuk jama’ dari : كَبَرٌ (KABARun) yang artinya : gendang yang memiliki satu sisi untuk dipukul, (lihat : AlMu’jamul Wasith, hal : 808).
    Oleh karena itu hendaklah diperhatikan benar masalah ini, wallahu a’lam.

  16. berarti juga tidak salah ya, jika saya menuliskannya yang seperti ini “ALLAAH” ??

    mohon pencerahannya, terimakasih,,,

  17. 1. bagaimana dengan pelafalan kalimat allaahu akbar pada takbiratul ihram ada yang melafalkan “hu” dengan terdengar tp ada juga yang melafalkan “hu” dengan sir, mohon penjelasan!
    2. dipenggalan manakah kita dalam kalimat allaahu akbar, yang memusatkan indera kita menyatu dan melebur kepada dzat Allah, SWT?

  18. kalao kasusnya yang dibaca seperti:Allah….(berhenti)terus lanjut “Huakbar.
    jadi hu disambung dengan akbar =huakbar

    apa hukumnya pak?syukron

  19. Pelafalan akbar atau akhbar yang betul? Mohon bimbinganya wassalam

  20. Bagus, ini sangat membantu

  21. izin share…

  22. akh, kalau Allahu Akhbar itu artinya menjadi apa ?

    terima kasih
    wassalamualaikum

  23. ya kalau sesuai transliterasi tidak salah

  24. Assalamuálaikum Ustad, Mau Tanya, Bagaimana Hukumnya Imam yang membaca Takbiratul Ihram dgn lafadh “Allaahu akebar” (Menggunakan Qalqalah pd huruf K, apakah berubah makna..?

  25. Assalaamu’alaikum.

    Mau Tanya : Bagaimana hukum dengan bacaan Allaahu akbar dibaca dengan Qalqalah menjadi Allaahu akebar

    Terima kasih

  26. Akh, mau tanya mengenai arti iqamah, ada seseorang yang ketika iqamah membaca lafadz Allaahu Akbar menjadi Allahu akbaaar,
    Mohonpenjelasannya.
    Syukron

  27. Gmn penulisan yg benar adzan atau azan ? Serupa juga dhalim atau zalim ?
    sy cenderung pakai adzan dan dhalim krn banyak orang melafazhkannya sering gampang berubah jadi ajan dan jalim yang menurut saya malah salah total..
    Satu lagi, kadang ada loh imam yang melafazhkan Allohu akbar dengan sangaaaat panjang seiring/sepanjang gerakan dari bangun dari sujud menuju awal rokaat berikutnya. Malah kadang makmum sdh diposisi berdiri imamnya belum selesai melafazhkan kata tsb.
    Gmn niih ustadz ?
    Syukron ..

  28. Mohon pencerahan…jika penulisan Allooh apakah benar?

  29. @Mahmud Rizal

    1. yang tepat dilafalkan “hu” nya, karena kalimat ini di sambung
    2. kita tidak bisa melebur kepada dzat Allah akh. Allah membersamai kita dengan ilmu-Nya bukan dengan dzat-Nya

  30. @iskandar

    seperti itu bisa merubah makna pak, tidak diperkenankan

    afwan

  31. @Romadhon
    lebih tepat Akbar. kalau akhbar nanti menggunakan huruf kho

  32. @taslim
    wa’alaikumussalam
    untuk huruf kaf itu bukan termasuk qolqolah (yang termasuk huruf qolqolah adalah huruf ba – jim – dal – tho – qof, jadi kalau huruf kaf dipantulkan malah salah :)

  33. #taslim

    insyaallah tidak sampai merubah makna, tapi salah dalam pelafalan huruf, huruf kaf bukan termasuk huruf qolqolah, mungkin beliau mengira lafaz akbar itu menggunakan huruf qof, kalau seperti ini lebih salah lagi, bisa merubah makna.

  34. @nanang

    kalau akhbar itu dari kata khobar, memberi kabar berita. bisa dimaknai yang lebih memberi kabar.

  35. @siti
    kalau penulisan transliterasi, bagi kami fleksibel saja, yang penting nanti di bacanya benar.

  36. @sudiyono
    azan dan zalim sudah di serap dalam bahasa indonesia, lebih cocok seperti ini :)

    pembacaan takbir panjang seperti itu tidak membatalkan shalat, tapi tidak sesuai dengan pelafalan yang benar.

    afwan

  37. @agus priyanto

    kalau di baca “akbaar” malah maknanya bisa berubah jauh, maknanya kalau lihat di kamus itu artinya gendang satu sisi.

    diingatkan saja kalau bisa :)

    afwan

Tulis Komentar