Sebagian kaum muslimin, bahkan imam yang memimpin shalat memulai shalat dengan mengucapkan, aallahu akbar, yaitu dengan memanjangkan kata ‘a’ di awalnya… cara baca seperti itu adalah cara yang salah, bahkan menimbulkan makna kekafiran. Kalimat
Dengan lafazh, Allaahu Akbar (semua kata di baca satu harakat, kecuali lafazh lam kedua pada lafazh jalalah Allah dan inilah yang benar), memiliki makna bahwa Allah adalah yang maha besar, jika kalimat tersebut di ganti dengan memanjangkan ‘a’ di awal menjadi,
Yang di dapat dari kalimat,
Kata ini, awalnya adalah “a Allaahu Akbar” kemudian cara bacanya adalah dengan memanjangkannya, diucapkan dengan “aa”.
Perubahan seperti ini merubah maknanya menjadi, “Apakah Allah yang maha besar?” !!
Perhatikanlah, betapa jauh maknanya berpaling…
Karena penambahan hamzah (a) di awal menunjukkan istifham (kata tanya), hal ini bisa menimbulkan makna kekafiran, karena bisa bermakna si pengucap tidak yakin akan kebesaran Allah ta’ala. Na’udzu billah, kita berlindung kepada Allah dari ucapan dan keyakinan seperti itu.
Maka betapa pentingnya bagi kaum muslimin untuk bisa mengerti bahasa arab, supaya tidak terjatuh dalam perkara-perkara seperti ini…
Print This Post 58,850 views
4th February 2009 pada waktu 11:25 pm
Walhamdulillah
Sebagai tambahan, mengenai contoh huruf tanya أ yang disambungkan dengan lafazh jalalah الله dapat dilihat pada surat An Naml: 59
آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ
5th February 2009 pada waktu 6:49 pm
Assalamu alaikum,
akh mau tanya
bagaimana dgn lafadz seperti ini “Allaaa hu akbar”
atau cukup begini “Allahu akbar” ?
Jazakallah khair
5th February 2009 pada waktu 8:08 pm
Wa’alaikumussalam
Malah cara penulisan yang benar adalah seperti itu akh, Allaahu Akbar (lihat koreksian kami di atas), lam kedua pada lafazh Jalalah Allah di baca dua harakat.
Akan tetapi membaca Lafazh tersebut dengan melebihi dua harakat, misalnya Allaaah atau lebih parah lagi Allaaaah, juga kita katakan kurang tepat, karena yang lebih tepat adalah dengan menggunakan dua harakat sebagaimana penulisannya dalam bahasa arab, اَللهُ
Adapun penulisan Allahu Akbar tetapi dengan maksud membaca Allaahu Akbar, maka dibolehkan, yang penting ketika membacanya benar. Hal ini sebagaimana transliterasi bahasa indonesia sudah terlanjur menulis lafazh jalalah Allah dengan “Allah”, maka maksud dari penulisan tersebut di baca dengan Allaah, dengan dua harakat.
1st July 2009 pada waktu 6:17 am
bagus ini sangat penting. syukron
23rd October 2009 pada waktu 10:40 pm
yang bener allah apa alloh
23rd October 2009 pada waktu 10:49 pm
Benar semua akhi, secara pelafalan maka di tulis dengan Alloh, akan tetapi kata tersebut sudah diserap dalam bahasa indonesia di tulis dengan Allah, walaupun cara bacanya juga sama Alloh.
7th May 2011 pada waktu 11:52 am
subhanalllah
Allahu Akbar!!
30th May 2011 pada waktu 7:09 pm
Sampai2 hal ini saya masukkan dalam pelajaram di sekolah saya di kelas X semester I sebagai muqaddimah…
Banyak contoh kata2 yang hanya berbeda bacaan madd dan qashr yang berakibat perubahan arti hingga bertolak belakang, tidak berarti sama sekali dan sebagainya…
Sayang, siswa-siswi saya banyak berkomentar “lho kita kan lidahnya lidah Indonesia…” Begitu mereka lulus…lupa…
اللهم اهدنا و ارحمنا
3rd February 2012 pada waktu 5:12 pm
kalau adzan gimana itu?
seringnya Allaaaaaaaahu akbar
Alaaaaahu akbar
29th February 2012 pada waktu 3:56 pm
Subhanallah..mterima kasih dgn adanya web ini,banyak Ilmu tentang agama khususnya tentang bacaan / lafash dalam membaca dan mengartikan kalimat dalam tulisan arab/ baca Al-qoran
Semoga web yg bertema tentang Ilmu Agama ini digalakan terus,Aminn
7th April 2012 pada waktu 10:50 am
@ R Eddy
amin
21st June 2012 pada waktu 7:19 am
saya sangat senang dengan adanya web ini, membantu saya belajar bhs arab secara otodidak. Usul kami agar semua pelajaran bhs arab i ni dapat dibukukan atau di CD kan
6th September 2012 pada waktu 9:36 pm
@djazuli
alhamdulillah akh, bisa bermanfaat untuk kaum muslimin.
ya sudah ada cdnya, bisa dilihat di web http://www.arabuna.com
30th September 2012 pada waktu 5:43 am
akh, sering terdengar muadzin melafazhkan Allaahu akbar, Allaaaaaaahu akbar.
artinya menjadi apa ya?
terimakasih, wassalamualaikum
2nd October 2012 pada waktu 9:08 pm
@ferryzar
Jika yang dipanjangkan adalah lafazh الله , yaitu menjadi lebih dari dua harakat maka secara arti tidak ada perubahan,
namun jika yang dipanjangkan lafazah أكبر yaitu dibaca : أكبار akbaar , maka artinya berubah – wal ‘iyaadzu billaah – menjadi : bentuk jama’ dari : كَبَرٌ (KABARun) yang artinya : gendang yang memiliki satu sisi untuk dipukul, (lihat : AlMu’jamul Wasith, hal : 808).
Oleh karena itu hendaklah diperhatikan benar masalah ini, wallahu a’lam.
1st May 2013 pada waktu 8:39 pm
berarti juga tidak salah ya, jika saya menuliskannya yang seperti ini “ALLAAH” ??
mohon pencerahannya, terimakasih,,,
24th May 2013 pada waktu 10:27 am
1. bagaimana dengan pelafalan kalimat allaahu akbar pada takbiratul ihram ada yang melafalkan “hu” dengan terdengar tp ada juga yang melafalkan “hu” dengan sir, mohon penjelasan!
2. dipenggalan manakah kita dalam kalimat allaahu akbar, yang memusatkan indera kita menyatu dan melebur kepada dzat Allah, SWT?
15th June 2013 pada waktu 1:08 pm
kalao kasusnya yang dibaca seperti:Allah….(berhenti)terus lanjut “Huakbar.
jadi hu disambung dengan akbar =huakbar
apa hukumnya pak?syukron
16th July 2013 pada waktu 9:37 pm
Pelafalan akbar atau akhbar yang betul? Mohon bimbinganya wassalam
29th July 2015 pada waktu 12:22 pm
Bagus, ini sangat membantu
3rd September 2015 pada waktu 9:52 pm
izin share…
23rd February 2016 pada waktu 4:14 pm
akh, kalau Allahu Akhbar itu artinya menjadi apa ?
terima kasih
wassalamualaikum
24th March 2016 pada waktu 9:30 pm
ya kalau sesuai transliterasi tidak salah
5th April 2016 pada waktu 10:44 am
Assalamuálaikum Ustad, Mau Tanya, Bagaimana Hukumnya Imam yang membaca Takbiratul Ihram dgn lafadh “Allaahu akebar” (Menggunakan Qalqalah pd huruf K, apakah berubah makna..?
21st April 2016 pada waktu 3:15 pm
Assalaamu’alaikum.
Mau Tanya : Bagaimana hukum dengan bacaan Allaahu akbar dibaca dengan Qalqalah menjadi Allaahu akebar
Terima kasih
26th June 2016 pada waktu 5:43 am
Akh, mau tanya mengenai arti iqamah, ada seseorang yang ketika iqamah membaca lafadz Allaahu Akbar menjadi Allahu akbaaar,
Mohonpenjelasannya.
Syukron
11th September 2016 pada waktu 6:32 am
Gmn penulisan yg benar adzan atau azan ? Serupa juga dhalim atau zalim ?
sy cenderung pakai adzan dan dhalim krn banyak orang melafazhkannya sering gampang berubah jadi ajan dan jalim yang menurut saya malah salah total..
Satu lagi, kadang ada loh imam yang melafazhkan Allohu akbar dengan sangaaaat panjang seiring/sepanjang gerakan dari bangun dari sujud menuju awal rokaat berikutnya. Malah kadang makmum sdh diposisi berdiri imamnya belum selesai melafazhkan kata tsb.
Gmn niih ustadz ?
Syukron ..
4th January 2017 pada waktu 1:42 pm
Mohon pencerahan…jika penulisan Allooh apakah benar?
14th September 2017 pada waktu 9:20 pm
@Mahmud Rizal
1. yang tepat dilafalkan “hu” nya, karena kalimat ini di sambung
2. kita tidak bisa melebur kepada dzat Allah akh. Allah membersamai kita dengan ilmu-Nya bukan dengan dzat-Nya
15th September 2017 pada waktu 8:29 pm
@iskandar
seperti itu bisa merubah makna pak, tidak diperkenankan
afwan
15th September 2017 pada waktu 8:50 pm
@Romadhon
lebih tepat Akbar. kalau akhbar nanti menggunakan huruf kho
20th December 2017 pada waktu 9:11 pm
@taslim
wa’alaikumussalam
untuk huruf kaf itu bukan termasuk qolqolah (yang termasuk huruf qolqolah adalah huruf ba – jim – dal – tho – qof, jadi kalau huruf kaf dipantulkan malah salah :)
20th December 2017 pada waktu 9:13 pm
#taslim
insyaallah tidak sampai merubah makna, tapi salah dalam pelafalan huruf, huruf kaf bukan termasuk huruf qolqolah, mungkin beliau mengira lafaz akbar itu menggunakan huruf qof, kalau seperti ini lebih salah lagi, bisa merubah makna.
20th December 2017 pada waktu 9:16 pm
@nanang
kalau akhbar itu dari kata khobar, memberi kabar berita. bisa dimaknai yang lebih memberi kabar.
20th December 2017 pada waktu 9:17 pm
@siti
kalau penulisan transliterasi, bagi kami fleksibel saja, yang penting nanti di bacanya benar.
20th December 2017 pada waktu 9:20 pm
@sudiyono
azan dan zalim sudah di serap dalam bahasa indonesia, lebih cocok seperti ini :)
pembacaan takbir panjang seperti itu tidak membatalkan shalat, tapi tidak sesuai dengan pelafalan yang benar.
afwan
20th December 2017 pada waktu 9:21 pm
@agus priyanto
kalau di baca “akbaar” malah maknanya bisa berubah jauh, maknanya kalau lihat di kamus itu artinya gendang satu sisi.
diingatkan saja kalau bisa :)
afwan