Dalam kaidah bahasa arab, ada yang dikenal dengan I’rob atau mu’rob yang menunjukkan perubahan syakl (biasa berarti perubahan harakat atau perubahan bentuk) akhir dari suatu kata disebabkan kedudukannya dalam kalimat.?Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui i’rob suatu kata dan bagaimana cara mengi’robnya??
Untuk pembahasan kali ini, kita akan membahas bagaimana cara mengi’rob suatu isim dari kalimat. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu, apa saja isim-isim yang mu’rob, isim-isim menurut jenisnya dan bilangannya serta kedudukannya dalam kalimat, baik marfu’, mansub atau majrur, seperti fa’il, mubtada, khobar dan selainnya dalam pembahasan isim yang marfu’, dengan bekal tersebut dapat memudahkan di dalam mengi’rob suatu kata.
Sebagai contoh adalah kata فَاطِمَةَ dalam kalimat:
تُؤْمَرُ فَاطِمَةُ إِلَى السُّوْقِ (Fatimah diperintah untuk ke pasar )
Selengkapnya… »
I’rob atau mengi’rob suatu hal yang langka hari ini. Padahal ia adalah rutinitas para sahabat radhiyallahum ajma’in. Mereka memiliki rumus, tiada hari tanpa qira’atul Qur’an dan tiada hari tanpa meng’irob Al-Qur’an.
Perhatian mereka pada I’rob Al-Qur’an sangatlah dalam, lalu apakah ada ajarannya sehingga para sahabat mementingkan I’rob sedemikian rupa dan kenapa kita jarang bahkan mungkin belum pernah mendengar kebiasaan I’rob para sahabat ini ataupun perintah dan anjuran dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebelum kita mulai telaah mini tentang fadhilah I’rob Al-Qur’an baiknya kita tinjau dahulu apa arti I’rob:
I’rob Menurut Ulama Nahwu
Menurut para ulama nahwu, I’rob adalah, perubahan akhir kalimat disebabkan karena jabatan kata dalam kalimat (‘amil), baik ‘amilnya itu jelas atau samar. (Syudurul Dzihab, karya Ibnu Hisyam 33 dan At-Tuhfatu As-Saniyyah Bisyarhi Al-Muqadimah Al-Jurumiyah, 16. Dinukil dari Fadhlu I’robul Qur’an Al-Karim Fi Sunnah An-Nabawiyah, karya DR. Ahmad bin Abdullah Al-Batali 8)
Selengkapnya… »
عَوَامِلُ الأَفْعَالِ
(Amil-amil pada Fi’il)
1. Al-Adawatun Nashibah
1Z0-052
Al-Adawatun Nashibah adalah alat-alat yang digunakan untuk menashobkan fi’il.
Macam-macam alat penashob
a. أَنْ
Contoh:
أَنَا أُرِيْدُ أَنْ أذْهَبَ إِلَى الْمَسْجِدِ (Aku ingin pergi ke masjid)
b. لَنْ
Contoh:
لَنْ يَنْجَحَ الْكَسْلاَنُُ (Tidak akan sukses orang yang malas)
Selengkapnya… »