Saudari-Saudari Kaana
1. أَصْبَحَ – أَضْحَى – ضَلَّ – أَمْسَى – بَاتَ (Untuk menunjukkan waktu)
Contoh:
بَاتَ الْوَلَدُ نَائِمًا (Anak itu tidur di malam hari)
2. لَيْسَ (Untuk penafian)
Contoh:
لَيْسَ النَّجَاحُ سَهْلاً (Kesuksesan itu tidaklah mudah)
3. صَارَ (Untuk menunjukkan terjadinya perubahan)
Contoh:
صَارَ مُحَمَّدٌ شَابًّا (Muhammad telah menjadi seorang pemuda)
4. مَادَامَ (Untuk menunjukkan jeda waktu)
Contoh:
لاَ تَخْرُجْ مَادَامَ الْيَوْمُ مُمْطِرًا (Jangan keluar selama hari masih hujan)
5. مَابَرِحَ – مَانْفَكَّ – مَافَتِئَ – مَازَالَ (Untuk menunjukkan adanya kesinambungan)
Contoh:
مَازَالَ الْسَارِقُ مُكَدِّرًا (Pencuri itu senantiasa membuat resah)
Dengarkan Kajian:
Print This Post
18,622 views

11th March 2009 pada waktu 8:25 pm
Akh ana usul…bagaimana klo palajaran bahasa arabnya dijadikan ebook…biar enak klo dipelajari offline sambil mendengarkan pelajaran audionya yang udah di download. misalny cukup sampai pelajaran ke 50 untuk sementara.
Barokallahufik
12th March 2009 pada waktu 1:15 am
oya akh, usulnya diterima, kami memang sudah membuat e-book nya akan tetapi belum sempurna dan belum dipublish, semoga segera terlaksana…
12th March 2009 pada waktu 10:21 pm
Bismillah. Usulan akhi Maramis cukup bagus sekali, ana juga berharap bahasa arabnya dijadikan ebook. selama ini ana copy-paste and print out, sebagai tambahan ilmu ana yg sedang thalabul ilmi di LBAIS.
15th March 2009 pada waktu 4:43 pm
Assalamu’alaikum
Membaca usulan di atas, saya sangat setuju sekali dan tidak sabar menunggu hasilnya.
Jika boleh, apa teman-teman ada yang tahu link tentang contoh audio muhadatsah al-yaumiyah?
Atau bisa jadi pertimbangan dari teman-teman di badar untuk mengumpulkan audio contoh percakapan dalam bahasa Arab (TV, Radio, Film dan lain-lain) yang bisa dijadikan rujukan kita belajar?
Syukoron
17th March 2009 pada waktu 6:08 am
Apakah yang sudah diposting disini boleh diambil(download), kopi dan lainya?
17th March 2009 pada waktu 4:53 pm
#Silakan, kalau ingin menyebarkan informasi tentang bahasa arab online melalui link ini, malah kami berterimakasih, karena dengan itu menambah ikhwah lain yang mengetahui dan mengikuti pelajaran bahasa arab ini.
Semoga kaum muslimin semakin tergerak untuk mempelajari bahasa Al-Qur’an dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
7th May 2009 pada waktu 11:31 pm
asalamu alaikum akhi……………
boleh tahu info lengkap nya daftar belajar bahasa arabnya yang ngak ol
syukron
8th May 2009 pada waktu 9:34 am
#ilham
Silakan lihat di link berikut akhi:
http://badaronline.com/dari-redaksi/launching-aplikasi-praktis-belajar-bahasa-arab-dari-nol.html
8th May 2009 pada waktu 4:28 pm
utk akh muhayfa, contoh audio percakapan sehari2 (berikut teks dan terjemahnya), bisa diliat contohnya di arabindo.co.nr, bagian hiwaar.
23rd May 2009 pada waktu 3:24 pm
kok ana coba ke arabindo.co.nr, kemudian mendonlot audionya tapi ga bisa di dengar pake winamp, jet audio dan WMP ya?
23rd November 2010 pada waktu 4:51 pm
ssalamu alaykum wr wb
Mau nanya nih mungkin ada yang bisa kasih pencerahan, ana baru belajar nahwu shorof. KAANA dkk. itu merofa’ mubtada & menashob khobar..betul ndak? tapi di QS Al-Baqarah :177 ayatnya….. لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّوا
berbunyi Laisa albirra…. kok bukan laisa albirru….Padahal sepengetahuan saya LAISA itu kawannya KAANA merofa’isim. tambah bingung lagi dengan melihat QS 2:189 ………..وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوْاْ…. sukron
22nd March 2012 pada waktu 7:41 am
bismillah, tlng di perbaiki suaranya gak bisa di dengerkab mulai pelajaran 53 sampai 57 mungkin yang lainnya ada lagi …jzkmllah khr
28th August 2012 pada waktu 8:29 pm
Al-Akh Aziz -hafizhahullaah-,
Apa yang antum sampaikan benar bahwa laisa termasuk saudarinya kaana yang merafa’kan mubtada’ dan menashabkan khabar.
Untuk surat Al-Baqarah: 177, ada dua qira’ah. Menurut qira’ah ‘Ashim riwayat Hafsh dan qira’at Hamzah, al-birr berkedudukan sebagai khabar laisa muqaddam, sehingga dibaca manshub. Sedangkan qira’at selain mereka, al-birr berkedudukan sebagai isim laisa, sehingga dibaca marfu’.
Adapun pada surat Al-Baqarah: 189, semua qira’ah membaca al-birr dengan marfu’, berkedudukan sebagai isim laisa.
Kenapa pada ayat 177 bisa 2 qiraah, sedangkan ayat 189 hanya satu qiraah?
Ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an itu harus dengan samaa’iy, tidak cukup dengan kaidah-kaidah bahasa arab saja. Bahasa arab dipelajari sebagai alat, bukan tujuan. Maka dari itu belajarlah bahasa arab untuk memperlancar dan membantu dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Semoga Allah menambah ilmu yang bermanfaat untuk kita semua.
Wallaahu a’lam.