web 2.0

Keunikan-Keunikan Bahasa Arab (8)

>>Mengandung informasi yang padat dan ringkas

Hanya dengan beberapa huruf yang menyusun kata, Bahasa Arab bisa mengungkapkan banyak ungkapan. Kita ambil contoh kata [عين] “’ain” yang umumnya dikenal artinya: mata.

Jika kita membuka kamus artinya sangat banyak yaitu:

manusia, jiwa, hati, mata uang logam, pemimpin, kepala, orang terkemuka, macan, matahari, penduduk suatu negeri, penghuni rumah, sesuatu yang bagus atau indah, keluhuran, kemuliaan, ilmu, spion, kelompok, hadir, tersedia, inti masalah, komandan pasukan, harta, riba, sudut, arah, segi, telaga, pandangan, dan lainnya.

Kemudian dalam bahasa Arab juga dikenal istilah pembuangan kata atau kata yang disembunyikan yang dikenal dengan istilah “mahdzuf”.

Contohnya,

Pada kalimat syahadat [لا أله ألا الله] maka bukan artinya,

-[لا] = tiada

-[إله] = tuhan

-[إلا] = selain

-[الله] = Allah

Karena arti ini salah besar, karena ada Ada khabar yang [محذوف] dibuang/tidak ditampakkan. Khabar yang dibuang tersebut adalah [حق atau بحق] “haqqun” atau “bihaqqin”.

Maka makna syahadat yang benar adalah,

لا معبود حق إلا الله

“tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah”

Kata [حق atau بحق] “haqqun” atau “bihaqqin” berdalil dengan firman Allah Ta’ala,

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ

“Yang demikian itu dikarenakan Allah adalah (sesembahan) yang Haq (benar), adapun segala sesuatu yang mereka sembah selain-Nya adalah (sesembahan) yang Bathil.” (QS. Luqman: 30)

Begitu juga tafsiran para ulama, sebagaimana Ibnu Katsir menafsirkan surat Al Qashash : 70, Ath Thabari menafsirkan surat Al An’am : 106, As Suyuti menafsirkan surat Al Baqarah : 255. Dan banyak ulama yang lainnya.

Contoh yang lain firman Allah dalam surat Yusuf Ayat 82,

وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِي كُنَّا فِيهَا

Arti perkata adalah: “Tanyalah kepada kampung yang kami tinggal padanya”

Namun ada kata yang “mahzuf”/dibuang yaitu [أهل] “ahli” /penduduk yaitu “mudhaf” dari [الْقَرْيَةَ]

Abul Baqa’ Al ‘akbariy rahimahullah menjelaskan tentang ini,

قوله تعالى: (واسأل القرية) : أي أهل القرية ; وجاز حذف المضاف ; لأن المعنى لا يلتبس

“Firman Allah, “tanyalah kepada kampung” yaitu, penduduk kampung, boleh membuang [mahzuf] mudhaf, karena maknanya tidak menjadi rancu.” (At Tibyan fi I’rabil Qur’an 2/742, Asy Syamilah)

Jadi arti yang tepat adalah : ““Tanyalah kepada penduduk kampung yang kami tinggal padanya”

Oleh karena itu, belum pernah ada satupun terjemahan Al Qur’an yang lebih singkat dari bahasa arab aslinya.

>>Lebih mudah dihapalkan

Ini karena adanya “wazan” atau cetakan/pola kata yang sudah kami jelaskan sebelumnya. Dengan adanya cetakan kata tersebut lidah dan lisan kita akan terbiasa mengucapkannya. Dan sesuatu yang sudah terbiasa kita ucapkan maka akan lebih mudah dihapalkan

Selain itu, bahasa Arab seakan-akan tiap kata bisa disambung bacaannya. Jadi seakan-akan beberapa kata tersebut kita sambung terus, sebagaimana kita membaca Al Qur’an. Ini karena struktur bahasa arab yang mendukung seperti adanya [ال] “alif lam”, dan ada kaidah penyambungan tiap kata.

Mungkin bisa kita buktikan, jika kita menghapal Al Qur’an tiap kata kita putus-putus cara bacaannya, maka kita agak kesusahan. Berbeda jika kita menyambung tiap kata maka akan memudahkan.

Contohnya basmalah,

Jika kita hapal [ب – اسم – الله – الرحمان – الرحيم] “bi – ismi – Allahi – Ar-Rahmani- Ar-Rahimi”

Maka kita akan agak kesusahan, tetapi jika kita sambung, maka akan memudahkan sebagaimana kita membaca basmalah.

Terbukti bahwa orang-orang Arab -sekalipun Arab badui [kampung]- hapalannya kuat dan mampu menghapal beribu-ribu bait syair. Mampu menceritakan banyak cerita sejarah hanya berdasarkan hapalan, sehingga dahulu tulis-menulis dikalangan mereka kurang berkembang, karena jika mudah dihapal maka tidak perlu ditulis. Ditambah lagi mereka dianugerahkan kekuatan hapalan.

Bukti lainnya, banyak orang yang tidak mengenal dasar bahasa Arab sekalipun tetapi mampu menghapal 30 juz Al Qur’an dengan hapalan yang kokoh dan tanpa cacat tiap kata bahkan huruf.

Masih ingin tahu keunikan-keunikan lain dari bahasa arab? Tunggu kelanjutannya, insya Allah…

Iklan Baris

Web Buletin Tauhid
Website ini adalah kumpulan berbagai artikel Buletin At Tauhid. Buletin ini diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) yang berpusat di Yogyakarta. Buletin ini terbit setiap Jum'at dan disebar di masjid-masjid sekitar kampus UGM.