web 2.0

Pengucapan Dan Penulisan Lafazh “Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam”

Pembaca kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah ta’ala, shalawat adalah doa yang dipanjatkan oleh seorang muslim kepada Allah untuk Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam ucapan tersebut terkandung ibadah dan pahala yang sangat besar, bahkan Allah memerintahkan bagi orang-orang yang beriman untuk bershalawat kepada beliau, Allah ta’ala berfirman yang artinya,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 56)

Makna shalawat dari Allah atas hamba-hambanya adalah pujian dari Allah kepada mereka di hadapan para malaikat di sisinya, inilah makna dari shalawat yang benar. Makna shalawat ini bukanlah “tuduhan” sebagian orang-orang kafir dan munafik yang mengatakan bahwasanya “Muhammad sekarang ini belum selamat, karena ia masih butuh di shalawati..”?? maka kita katakan kepada mereka, “Engkau sungguh-sungguh tidak memahami makna shalawat..”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh umatnya, diantara hak tersebut adalah kewajiban mencintainya, dan dari kecintaan itu adalah memperbanyak membaca shalawat atasnya pada setiap waktu, dan Allah telah memerintahkan kaum mu’minin untuk melakukan hal itu dan menjanjikan mereka dangan ganjaran yang agung, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan bahwa kehinaanlah bagi orang yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam disebut padanya sedang ia tidak mengucapkan shalawat atasnya.

Shalawat yang dilakukan oleh seorang muslim adalah ibadah yang bermanfaat bagi yang mengucapkannya, ibadah yang memberikan pahala bagi orang yang mengucapkannya, bukan kepada diri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena Allah telah menjamin bahwa beliau adalah orang yang pertama kali memasuki surga, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barang siapa yang bershalawat atasku satu kali, maka Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Penulisan lafaz shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam teks arab adalah,

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Jika ingin dilafazkan sesuai panjang pendeknya ditulis latin dengan shallallaahu ?alaihi wa sallam dengan memanjangkan “a” pada lafzhul jalalah “Allah”.

Ucapan ini adalah doa yang selayaknya ditulis dengan lengkap, sehingga kurang tepatlah perbuatan sebagian kaum muslimin yang menuliskan shalawat tersebut dengan penyingkatan seperti SAW, صلعم dan lainnya, karena singkatan tersebut bukanlah doa akan tetapi sekedar singkatan.

Print This Post Print This Post 36,327 views

Iklan Baris

Web Buletin Tauhid
Website ini adalah kumpulan berbagai artikel Buletin At Tauhid. Buletin ini diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) yang berpusat di Yogyakarta. Buletin ini terbit setiap Jum'at dan disebar di masjid-masjid sekitar kampus UGM.

24 Komentar Untuk “Pengucapan Dan Penulisan Lafazh “Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam””

  1. Assalamu’alaikum, bisa tambahkan akh hadits yg rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat 3 hal waktu hari jum’at termasuk tidak mengucapkan shalawat, ana ingin tau lengkap haditsnya

  2. #Abu Farhan

    Kami dapatkan textnya dari maktabah syamilah:

    قال رسول الله صلى الله عليه و سلم رغم أنف رجل ذكرت عنده فلم يصل علي ورغم أنف رجل دخل عليه رمضان ثم انسلخ قبل أن يغفر له ورغم أنف رجل أدرك عنده أبواه الكبر فلم يدخلاه الجنة.
    قال وهذا حديث حسن غريب
    قال الشيخ الألباني : حسن صحيح

  3. Perhatikan kalimat “sholawat adalah doa yang dipanjatkan seorang muslim kepada Nabinya shollallahu ‘alaihi wasallam,…” menurut ana ini definisi yg salah karena berdoa kepada selain Allah adalah syirkul akbar. ana mohon redaktur lebih hati-hati.

  4. #munawam
    Ahsanta ya akhi, afwan, ada kalimat yang memang agak rancu, seharusnya “shalawat adalah doa yang dipanjatkan seorang muslim kepada Allah untuk Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam”.
    Kami sudah mengganti kalimatnya akh.
    JazakAllah khairal jaza…

  5. saya masih tidak mengerti tentang apa yang dimaksud dengan tulisan ini “Ucapan ini adalah doa yang selayaknya ditulis dengan lengkap, sehingga tidak tepatlah perbuatan sebagian kaum muslimin yang menuliskan shalawat tersebut dengan penyingkatan seperti SAW, صلعم dan lainnya, karena singkatan tersebut bukanlah doa akan tetapi sekedar singkatan”. kata “sekedar singkatan”, kok bukan ditulis dengan kata “sekedar kata” sekalian. kayaknya kurang rasio bgt deh.kalau dalam kajian kebahasaan kan tidak apa2. toh itu kan kata, sedangkan kata ada kajian tentang makna, sedangkan penyingkatan adalah simbol, gunanya untuk mempermudah dan efesiensi tulisan. trus yang salah dimana?.

  6. #Ishaq
    Bukankah sebaiknya diucapkan dengan shallallahu ‘alaihi wa sallam, apakah penulisan seperti ini susah akhi, tentunya tidak, karena perbedaan antara shallallahu ‘alaihi wa sallam dan SAW sangat jelas. Yang pertama adalah doa dan yang kedua bukan doa…
    BarakAllah fikum

  7. Singkatan Shalawat dengan SAW
    http://ahmadfajarqomarudin.blogspot.com/2009/04/menyingkat-shalawat-dengan-saw.html

  8. Assalamu’alaikum,
    afwan ane sefaham sama akh ishaq,jika cara berfikir nt seperti itu,bukankah ditulis lengkap dlm bahasa indonesia juga tidak bisa diterima?
    Kenapa tdk langsung aja pake arabnya apa susahnya?

  9. wa’alaikumussalam
    tentu tidak akhi, karena dengan menuliskan lengkap walaupun dengan bahasa indonesia, tulisan tersebut tetap terlafazkan, tetap terucapkan. Kalau bisa ditulis dengan bahasa arab sekalian tentu lebih baik.

  10. Assalamu’alaikum,
    saya sepaham dengan akh ishaq, aksara arab, romawi, kanji dlsb bukanlah sesuatu untuk disakralkan, dia cuma simbol belaka, yang keberadaan dakui karena manusia sepakat. Kalau kita yg berbahasa Indonesia sepakat SAW dibaca utuh sebagai “shallallahu ‘alaihi wa sallam” ya tidak ada masalah tentunya, kecuali hanya dibaca “es a we”, ya memang tidak ada maknanya bagi org arab maupun indonesia….. apa bedanya dgn angka “1”, kok dibaca “satu”, bukan dibaca “1”? Yang penting kan membacanya betul, maka artinya menjadi betul.

  11. Untuk akh faisal, silakan simak lebih seksama pada komentar2 sebelumnya, bukankah lebih selamat untuk menuliskan dengan lengkap?, dan insya Allah penulisan seperti itu tidaklah memberatkan.
    Bedanya dengan angka 1 (satu), kalau simbol itu bukanlah diniatkan dengan ibadah, berbeda dengan ucapan shalawat ini.
    BarakAllah fikum.

  12. sekedar urun rembug aja
    pendapat akh faisal ada benarnya juga. sepertinya saya belum pernah menjumpai seseorang yang membaca SAW dengan eS A We. melainkan tetap membacanya dengan panjang. seperti juga misalnya Tuhan YME.
    namun demikian, tentunya menulis dg lengkap juga baik.
    mungkin ada sedikit kekhawatiran dimana nanti hal seperti ini berkembang menjadi kotak dalam kotak dalam kotak. antara menulis lengkap dengan tidak…

  13. Menulis SAW tidak bisa dianggap kita telah mengucapkan shalawat sehingga otomatis kita tidak akan mendapatkan keutamaan dari melakukan hal tsb. Ana rasa menulis ‘shallallohu’alaihi wasallam’ SAMA SEKALI TIDAK TERASA BERAT bagi orang-orang yg (BENAR-BENAR) mencintai Nabi Muhammad shallallohu’alihi wasallam, bagi orang-orang yang (BENAR-BENAR) menghormati dan menghargai Diinnya. (Semoga kita SEMUAnya masuk kedalam golongan orang-orang seperti itu). Semoga kita SEMUA tidak termasuk orang yg SOMBONG. SOMBONG : menolak kebenaran dan meremehkan Manusia.

  14. untuk yang masih berat menulis lengkap mohon difahami bahwa shallawat adalah ibadah.

    Selanjutnya ketika kita menulis shallallaahu ‘alaihi wasallam insya Allah ketika menulispun kita juga melafatkan. Selesainya insya Allah bersamaan.

    Adapun SAW belum tentu serempak antara lisan dan tulisan. Bisa-bisa tidak dilafadkan, terlebih lagi yang lisannya belum terbiasa membaca shalawat, bisa-bisa ketika membaca di baca es a we dan ini sering kita jumpai.

    Demikian juga para ahli hadits semoga Allah merahmati mereka dalam menuliskann hadits-haditsnya ditulis secara lengkap yaitu صلى الله عليه و سلم
    semoga kitapun menjadi tidak berat menuliskan tersebut, sehingga kita termasuk orang yang memperbanyak sholawat kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. amin

  15. bagaimanakah pengucapan yang benar ketika membuka khutbah?
    1. Marilah salam dan salawat kita sampaikan kepada….
    2. Mari kita do’akan kepada Allah agar salam dan salawat….
    poin 1 atu 2 yanbg benar atau justru dua-duanya salah?
    bagi pembaca yanng mengetahuii dalilnya mohon bantuannya dengan mengirim jawaban ke email saya. terima kasih

  16. MASYA ALLAH YAH DGN BLAJAR BHS AROB INI SYA BSA LBH MENUASAI BHS AROB

  17. afwan.. pengen nambahin dikit .
    penyingkatan shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjadi SAW ketika d baca umumna oleh otak tidak menjadi es-a-we .. tp jd saw (gergaji) .
    sama hal na dgn menuliskan assalamu’alaikum d singkat menjadi ass (pantat) .

    Jazakallahu Khairan untuk postingna .

  18. Umat Muslim jngan terlalu berdebat,yg penting kita bersatu mendengung terus syiar untuk bershalawat untuk junjungan Nabi kita dgn menhidupkan sunnah2nya.

  19. @Agus Sofian
    Maksud kami disini bukan untuk berdebat, tapi sebagai nasihat bagi kaum muslimin, diskusi juga diperlukan, dalam rangka mencari kebenaran.

  20. Alhamdulillah ana setuju dgn penulis.. singkatan dlm menulis mmg dibuat agar efisien waktu dan tenaga, itu apbila yg membaca mengerti arti singkatan itu. Namun apa guna apabila singkatan justru menambah kerancuan. Seperti SWT yg merupakan singkatan dr Subhanahu wa ta’ala, yg ana dulu tdk mengetahui artinya bahkan ketika sudah duduk di bangku sekolah menengah, karena sudah lazim dg SWT. Bahkan guru agama SD, dahulu dlm mendikte melafazkan dg es-we-te.. ini bukanlah kalimat yg bermakna dan ana rasa itu bukanlah termasuk pujian kpd Alloh. Wallohu a’lam.

  21. yang berpendapat boleh menyingkat dengan SAW saya mau tanya.
    kalau ada orang yang menulis nama anda dengan singkatan.
    katakanlah nama anda Imam Samudra Izzatu Nur. Lalu disingkat jadi ISIN.
    misalnya
    Kpd Yth ISIN.
    kira-kira pendapat anda gimana ya?

    Jadi tolong difahami spirit dari artikel ini.
    Bukan untuk mensakralkan tulisan arab, bukan pula untuk mempermasalahkan hal yang sepele.

    Tapi, tolong ditangkap spirit nya yaitu penghormatan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salaam.

    Sekali lagi tolong ditangkap ya spiritnya. Uhibbukum fillaah ya Akhi…

  22. INNAMAL AKMAALU BIN NIYYAT………..
    ADA YANG MW BANTAH??????????????????????????????????????????????????????????????????????????

  23. apapun yang terjadi saya lebih suka menulis lengkap apalagi untuk kalimat2 yang mengandung doa ini…

  24. @ranjine
    iya amalan itu ada tergantung niatnya, akan tetapi kalau amalannya melanggar syariat tentu salah juga, seperti niat mau memberi nafkah kepada orang miskin tapi caranya dengan merampok harta orang kaya, niatnya baik tapi amalannya tetap salah..
    barakallahu fikum