Catatan:
1. Apabila man’ut berupa isim jama’ yang tidak berakal (جَمْعٌ لِغَيْرِ عَاقِلٍ) maka na’atnya boleh berbentuk mufrod muannats atau jama’ muannats.
Contoh:
اِنْفَجَرَتِ الْجِبَالُ الْعَالِيَةُ (Gunung-gunung yang tinggi itu meletus)
اِنْفَجَرَتِ الْجِبَالُ الْعَالِيَاتُ (Gunung-gunung yang tinggi itu meletus)
2. Setiap jumlah (kalimat) yang terletak setelah isim nakirah maka dia dianggap sebagai na’at (sifat).
Contoh:
هَذَا عَمَلٌ يُفِيْدُ (Ini adalah amalan yang berfaidah)
مَضَى يَوْمٌ بَرْدُهُ قَارِصٌ (Hari yang dinginnya menusuk telah berlalu)
Dengarkan Kajian:
Print This Post
21,200 views

5th September 2009 pada waktu 4:37 am
semoga ilmu yang saudara tulis disini menjadikan tambahan amal sholeh, karena Insyalloh sangat berguna bagi saya yang sedang mulai belajar Bahasa Arab, dan mohon ijin saya donlod, thanks
20th February 2014 pada waktu 11:05 am
Sekarang sdh tdk bisa di download y?
24th May 2014 pada waktu 4:09 am
@abu hudzaifah
bisa di download akh