25-11-2011
Suatu isim mufrod bisa berubah menjadi jamak, dengan bentuk perubahan yang telah kita pelajari di Pelajaran ke-11. Latihan membentuk isim jamak juga telah ditampilkan di Latihan Dasar 2
Untuk latihan kali ini, kita akan menguji kemampuan kita untuk menentukan suatu isim mufrod mudzakkar akan berubah menjadi (1) jamak mudzakkar salim saja, (2) jamak taksir saja, atau (3) bisa berubah menjadi kedua-duanya (jamak mudzakkar salim dan jamak taksir). Sebagai rujukan mengerjakan latihan ini, silakan buka Pelajaran ke-12
Sebutkanlah bentuk jamak dari isim-isim mufrod berikut ini:
1. نَبِيٌّ (Nabi)
2. رَسُوْلٌ (Rasul)
3. اَسَدٌ (Singa)
Selengkapnya… »
18-11-2011
Tentukanlah Mana Jumlah Ismiyyah, Mana Jumlah Fi’liyyah, dan Mana Syibhul Jumlah
1. قَامَ زَيْدٌ
2. هَذَا زَيْدٌ
3. زَيْدٌ يَقُوْمُ
Selengkapnya… »
19-09-2011
1. Januari يَنَايِرُ = كَانُوْنُ الثَانِيْ
2. Februari فِبْرَايِرْ = شُبَاطٌ
3. Maret مَارِسْ = أَذَرُ
4. April اِبْريْلُ = نَسْيَانٌ
5. Mei مَايُوْ = اَيَّارٌ
6. Juni يُوْنِيُوْ = حَزِيْرَانٌ
7. Juli يُوْلِيُوْ = تَمُّوْزٌ
8. Agustus أَغُسْطُسْ = أَب
9. September سِبْتَمْبَرْ = أَيْلُوْلُ
10. Oktober أُكْتُوْبَرْ = تِشْرِيْنُ الْأَوَّلُ
11. November نُوْفَمْبَرْ = تِشْرِيْنَ الثَانِيْ
12. Desember دِيْسِمْبَرْ = كَانُوْنُ الأَوَّلُ
31-07-2011
MUFRADAT
–BAGIAN TUBUH MANUSIA–
(أَعْضَاءُ جِسْمِ الإنْسَانِ)
1. Kepala رَأْسٌ
2. Rambut شَعْرٌ
3. Mata عَيْنٌ
4. Telinga أُذُنٌ
5. Hidung أَنْفٌ
Selengkapnya… »
22-07-2011
Di masa Daulah Abbasiyyah, yang ketika itu peradaban Islam mulai berkembang, bahasa Arab menjadi bahasa internasional. Bahasa Arab menjadi bahasa peradaban yang ditandai dengan diterjemahkannya berbagai buku dari bahasa Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab. Dengan bahasa Arab pula, para sarjana Islam menulis berbagai karya dalam bidang kedokteran, teknik, matematika, sains, dan berbagai bidang ilmu yang lain. Bahasa Arab merupakan pengantar ilmu-ilmu tadi ke wilayah Eropa sehingga menjadi pondasi peradaban Eropa modern.
Selengkapnya… »
04-06-2011
Mufradat: Laporan
Di antara mufradat (kosakata) Arab yang berkaitan dengan laporan adalah:
Laporan statistik /taqriiru ihshaa’i/ تقرير إحصائي
Laporan intelijen /taqriru istikhbaaraat/ تقرير استخبارات
Laporan ekonomi /taqriiruqtishaadi/ تقرير اقتصادي
Laporan spionase (mata-mata) /taqriirul jaasuus/ تقرير الجاسوس
Laporan keadaan cuaca /taqriirul khaalatil jawiyyah/ تقرير الحالة الجوية
Laporan resmi /taqriirun rasmi/ تقرير رسمي
Laporan tahunan /taqriirun sanawi/ تقرير سنوي
Laporan polisi /taqriirusy syurthah/ تقرير الشرطة
Laporan bulanan /taqriirun syahri/ تقرير شهري
Laporan panitia /taqriirul lajnah/ تقرير اللجنة
Laporan keuangan /taqriirun maali/ تقرير مالي
Penentuan nasib sendiri /taqriirul mashiir/ تقرير المصير
Laporan kesuksesan /taqriiru najaah/ تقرير نجاح
Laporan akhir /taqriirun nihaa`i/ تقرير نهائي
Pengajuan laporan /taqdiimut taqriir/ تقديم التقرير
Konsep laporan /muswaddatut taqriir/ مسودة التقرير
Sumber: المعجم الإندونسي العربي المعاصر في المصطلحات السياسية و الإقتصادية. تأليف: محمد نفيس جويني
Untuk selengkapnya, ikuti pula kosakata-kosakata lain via twitter salah satu admin di bawah ini.
04-05-2011
Dalam satu kesempatan, penulis berbincang-bincang dengan salah satu dosen dari Universitas Cairo, Mesir. Saat itu, beliau akan mengisi seminar internasional tentang kebudayaan Arab di negara kita. Saat itu, penulis memang beliau undang untuk hadir dalam acara tersebut. Ada hal unik di tengah perbincangan hangat itu. Beliau menyampaikan bahwa selayaknya bahasa amiyah (pasaran) Mesir menjadi bahasa Arab yang digunakan secara resmi di dunia Arab. Ketika penulis tanyakan, “Mengapa harus demikian? Bukankah tiap-tiap negara Arab memiliki bahasa amiyahnya masing-masing?” Beliau menjawab, “Lho, bukankah kami (Mesir) punya Lembaga Bahasa Arab Internasional?[1] Mungkin saja itu terjadi.” Penulis balik bertanya, “Lalu, bagaimana dengan Al-Qur’an? Bukankah Al-Qur’an turun dalam bahasa Arab fushah? Jika bahasa Arab Amiyah Mesir dijadikan standar bahasa Arab, apa jadinya nanti?” Selengkapnya… »
04-05-2011
Dalam bahasa Arab, terdapat pasangan kata yang unik. Jika masing-masing kata tersebut berdiri sendiri dalam kalimat yang berbeda, kata tersebut akan memiliki makna yang sama satu sama lain. Namun, jika kedua kata tersebut terdapat dalam satu susunan kalimat, makna kedua kata tersebut justru berlainan. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak artikel di bawah ini, yang kami nukil dari situs www.pengenkemadinah.wordpress.com, dengan judul asli Pasangan yang Unik.
Pasangan yang Unik
Pasangan ini berpisah jika sedang berkumpul, tetapi berkumpul jika sedang berpisah.
Mereka adalah dua kata yang jika berkumpul lafadznya maka berbeda maknanya. Namun, jika tidak berkumpul lafadznya maka berkumpullah maknanya (mempunyai makna yang sama), makna kata yang satu mencakup makna kata yang lain. Kaidah ini dalam bahasa Arab sering disebut dengan: Selengkapnya… »
15-04-2011
Dikisahkan bahwa ada seorang laki-laki hendak menemui Sibawaih bermaksud ingin menandinginya dalam ilmu Nahwu. Ternyata Sibawaih sedang tidak berada di rumah. Lalu budak perempuan Sibawaih keluar menemui lelaki tersebut. Kemudian ia berkata kepada budak itu, “Di mana tuanmu, wahai budak?” Budak perempuan itu pun menjawab:
فاء إلى الفيء فإن فاء الفيء فاء
“(Tuan) pergi ke suatu tempat (berteduh), jika bayangan sudah pergi (maksudnya jika matahari berada di atas kepala -pen) maka dia (akan) kembali.”
Selengkapnya… »
14-04-2011
Dalam ushul tafsir terdapat kaidah bahwa “jika isim nakiroh terletak setelah kata peniadaan (nafyun), pelarangan (nahyun), syarat (syartun) atau pertanyaan (istifhaamun), maka menunjukkan sesuatu yang umum”.
Sebagai contoh adalah dalam surat An-nisa ayat 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
“dan sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukannya dengan sesuatu apapun”. Selengkapnya… »
01-05-2010
Ada suatu kaidah penting dalam ushul tafsir, dimana jika terdapat alif dan lam masuk pada isim jenis (seperti manusia, jin dll) atau masuk pada isim sifat (nama sifat), maka menunjukkan istigroqiyah, yakni menunjukkan makna yang mencakup keseluruhan dari jenis atau sifat yang dimasukinya.
Pada pelajaran mengenai bahasa arab, kita ketahui bahwa isim yang kemasukan alif dan lam adalah isim yang ma’rifat, yakni isim yang tertentu, namun ketika alif dan lam masuk pada isim jenis dan sifat, maka alif dan lam ini berfungsi sebagaimana kaidah di atas. Kaidah ini telah disepakati oleh para ulama bahasa arab dan juga ulama ushul fiqih.
Contohnya sebagaimana dalam surat al-Ahzab ayat 35:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمً
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Selengkapnya… »
25-04-2010
Pembaca mulia, kata “malu” dalam bahasa Arab adalah اَلْحَيَاءُ /al-hayaa’/. Kata ini, merupakan derivat dari kata اَلْحَيَاةُ /al-hayaah/, yang artinya adalah “kehidupan”. Selain اَلْحَيَاءُ, contoh derivat lain kata اَلْحَيَاةُ adalah حَيَا /hayaa/, yang artinya “hujan”. Apa kaitan antara hujan dan kehidupan? Kaitannya adalah bahwa hujan merupakan sumber kehidupan bagi bumi, tanaman, dan hewan ternak.
Dalam bahasa Arab, al-hayaah “kehidupan” mencakup kehidupan dunia dan akhirat.
Lalu, kembali ke pokok bahasan utama, apa kaitan al-hayaa’ “malu” dengan al-hayaah “kehidupan”?
Jawabannya adalah karena orang yang tidak memiliki rasa malu, ia seperti mayat di dunia ini, dan ia benar-benar akan celaka di akhirat.
Orang yang tidak memiliki rasa malu, tidak merasa risih ketika bermaksiat.
Ketika ia mempertontonkan lekuk-lekuk tubuhnya dan memamerkan auratnya, ia tidak merasa bahwa itu adalah perbuatan yang menjijikkan….
Ketika ia berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya di tengah keramaian, ia tidak peduli dengan tatapan heran manusia…
Ketika ia melanggar setiap larangan Allah, ia anggap sebagai rutinitas, seolah-olah dia tidak merasa bahwa dirinya hina…
Selengkapnya… »
18-04-2010
Alhamdulillah, akhirnya seri 3 dari software bahasa arab dasar bisa diluncurkan…
Ini adalah seri terakhir dari paket pembelajaran bahasa arab dasar yang diambil dari web ini, pembahasan seri 3 ini di mulai dari pembahasan manshubatul asma dan majrurotul asma.
Setelah pelajaran ini insyaAllah akan dibuat pelajaran-pelajaran lainnya yaitu pelajaran bahasa arab menengah, lanjutan, juga shorof dan muhadatsah. Semoga dimudahkan dalam prosesnya.
Semoga bermanfaat…
Selengkapnya… »
01-04-2010
Menilik Makna Yang Benar Dari “Laa Ilaaha Illallah” Dengan Kaidah Bahasa Arab [1]
Sebagaimana masyhur di kalangan masyarakat muslim Indonesia, bahwa kalimat tauhid laa ilaaha illallah (لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ) diartikan dengan “tiada Tuhan selain Allah”. Namun, benarkah terjemahan kalimat tauhid tersebut?
Pembaca yang semoga Allah Ta’ala merahmati Anda, tentunya kita tahu bahwa kalimat tauhid tersebut adalah kalimat dalam bahasa Arab. Ketahuilah, pemahaman yang benar tentang kalimat laa ilaaha illallah tergantung pada benarnya pemahaman kita terhadap asal kalimat ini yaitu dari sisi bahasa Arab. Oleh karena itu, jika kita ingin mengetahui terjemahan dan makna yang benar dari kalimat tersebut, mau tidak mau kita harus menggunakan kaidah-kaidah bahasa Arab.
Selengkapnya… »
27-03-2010
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Empat Jenis ‘Athof dalam Al Qur’an dan Sunnah
Pembaca yang semoga dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala pada kesempatan kali ini kita akan kembali mencoba menggali kaidah-kaidah ushul/dasar yang disampaikan para ulama untuk memamahi Al Qur’an dan Sunnah secara benar. Diantara kaidah yang disampaikan oleh para ulama adalah kaidah dalam memahami ‘athof dalam nash syari’at. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyampaikan ada 4 jenis athof dalam Al Qur’an dan sunnah [1],
[1]. Athof Dua Kata Atau Lebih yang Berbeda Maknanya.
Athof jenis ini merupakan athof yang paling tinggi derajatnya karena menggandengkan 2 hal yang berbeda dalam artian makna satu kata (‘athof) tidak sama dengan makna kata yang lain (ma’thuf ‘alaih/kata yang di’athofkan padanya). Contohnya adalah firman Allah ‘azza wa jalla,
الََّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
“Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi“. (QS. Al Furqon [25]: 59).
Selengkapnya… »