Catatan:
1. Susunan mubtada’ dan khobar membentuk jumlah isimiyah, sedangkan susunan fi’il dan fa’il membentuk jumlah fi’ilyah.
Contoh:
الْمُسْلِمُ حَضَرَ (Jumlah ismiyah)
حَضَرَ الْمُسْلِمُ (Jumlah fi’liyah)
2. Apabila khobar berupa jumlah fi’liyah yang fa’ilnya berupa dhomir, maka harus mengikuti mubtada’nya dari sisi bilangan dan jenisnya.
Contoh:
الْمُسْلِمُ حَضَرَ
الْمُسْلِمُوْنَ حَضَرُوْا
الْمُسْلِمَةُ حَضَرَتْ
الْمُسْلِمَاتُ حَضَرْنَ
Selengkapnya… »
أَنْوَاعُ الْمُبْتَدَأِ
(Macam-Macam Mubtada’)
1. Mubtada’ yang berupa isim mu’rob
Contoh:
أَللهُ عَلِيْمٌ (Allah Maha Mengetahui)
الْوَلَدَانِ مُجْتَهِدَانِ (Dua anak laki-laki itu orang yang bersungguh-sungguh)
عُمَرُ عَادِلٌ (Umar adalah seorang yang adil)
Selengkapnya… »
اَلْمُبْتَدَأُ وَالْخَبَرُ
(Mubtada’ dan Khobar)
Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek)
Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat)
Contoh:
مُحَمَّدٌ طَبِيْبٌ (Muhammad adalah seorang dokter)
الْأُسْتَاذُ مَرِيْضٌ (Ustadz itu sakit)
Selengkapnya… »