web 2.0

Bahasa Arab Dasar 93: Faidah Hal

Setiap jumlah yang terletak setelah isim nakiroh, maka ia adalah sifat, adapun apabila terletak setelah isim ma’rifat maka ia adalah hal.

Contoh:

سَمِعْتُ طُيُوْرًا تُغَرِّدُ (Aku mendengar burung-burung berkicau)

تُغَرِّدُ = Sifat

سَمِعْتُ الطُّيُوْرَ تُغَرِّدُ (Aku mendengar burung-burung berkicau)

تُغَرِّدُ = Hal

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 92: Macam-Macam Hal

أَنْوَاعُ الْحَالِ
Macam-Macam Hal

Macam Hal

1. Mufrod

Yaitu hal yang berbentuk tunggal. Termasuk bentuk mufrod disini adalah isim mufrod, mutsanna dan jama’.

Contoh:

أَكَلَ الْوَلَدُ قَائِمًا

(Anak itu makan sambil berdiri)

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 91: Ketentuan-Ketentuan Hal

Ketentuan-ketentuan Hal:

1. Hal merupakan isim yang mansub.

Contoh:

صَلَّى مُحَمَّدٌ قَاعِدًا (Muhammad shalat dalam keadaan duduk)

2. Hal berbentuk isim nakiroh, sedangkan shohibul hal (isim yang dijelaskan keadaannya oleh Hal) berbentuk isim ma’rifat.

Contoh:

أَكَلَ الْوَلَدُ قَائِمًا (Anak itu makan dalam keadaan berdiri)

اَلْوَلَدُ = Shohibul hal, ma’rifat

قَائِمًا = Hal, nakiroh

Selengkapnya… »

Bahasa Arab Dasar 90: Hal

اَلْحَالُ
(Hal)

Hal adalah isim mansub yang digunakan untuk menjelaskan keadaan fa’il atau maf’ul bih saat terjadinya fi’il (perbuatan).

Contoh:

صَلَّى مُحَمَّدٌ قَاعِدًا (Muhammad shalat dalam keadaan duduk)

ذَهَبَ مُحَمَّدٌ إِلَى الْمَسْجِدِ مَاشِيًا (Muhammad pergi ke masjid dengan berjalan)

رَأَيْتُ الأُسْتَاذَ رَاكِبًا (Aku melihat ustadz sedang naik kendaraan)

Selengkapnya… »