3. Fi’il Amr
اُكْتُبْ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya أَنْتَ
اُكْتُبَا: Fa’ilnya adalah alif
اُكْتُبُوْا: Fa’ilnya adalah wawu
Selengkapnya… »
2. Fi’il Mudhori’
يَكْتُبُ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya هُوَ
يَكْتُبَانِ: Fa’ilnya adalah alif
يَكْتُبُوْنَ: Fa’ilnya adalah wawu
تَكْتُبُ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya هِيَ
تَكْتُبَانِ: Fa’ilnya adalah alif
Selengkapnya… »
Mengenal Fa’il Yang Berbentuk Dhomir
1. Fi’il Madhi
كَتَبَ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya هُوَ
كَتَبَا: Fa’ilnya adalah alif
كَتَبُوا: Fa’ilnya adalah wawu
كتَبَتْ: Fa’ilnya adalah dhomir mustatir yang taqdirnya هِيَ
كَتَبَتَا: Fa’ilnya adalah alif
كَتَبْنَ: Fa’ilnya adalah nun
Selengkapnya… »
أَنْوَاعُ الْفَاعِل
(Macam-Macam Fa’il)
1. Fa’il yang berupa isim mu’rob
نَجَحَ الْمُجْتَهِدُ فِي الاِمْتِحَانِ
2. Fa’il yang berupa isim mabni
Selengkapnya… »
Catatan Fa’il:
1. Fa’il tidak harus terletak secara langsung dibelakang fi’ilnya.
Contoh:
رَجَعَ مِن الْجَامِعَةِ الطَّالِبُ (Mahasiswa itu telah pulang dari kampus)
ضَرَبَ الْكَلْبَ عَلِيٌّ (Ali memukul anjing)
2. Apabila fa’il tidak terletak secara langsung dibelakang fi’ilnya, maka untuk fa’il yang muannats, fi’ilnya boleh berbentuk mufrod muannats atau mufrod mudzakkar.
Selengkapnya… »
الْفَاعِلُ
(Fa’il)
Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum untuk menunjukkan pelaku dari suatu pekerjaan.
Contoh:
ضَرَبَ عَلِيٌّ الْكَلْبَ (Ali telah memukul anjing)
يَكْتُبُ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ? (Muhammad sedang menulis pelajaran)
Ketentuan-Ketentuan Fa’il:
1. Fa’il adalah isim yang marfu’
Contoh:
نَصَرَ زَيْدٌ مُحَمَّدًا (Zaid menolong Muhammad)
زَيْدٌ adalah sebagai fa’ilnya karena dia merupakan isim yang marfu’
مُحَمَّدًا bukan sebagai fa’il karena dia manshub
ذَهَبَ الرَّجُلُ إِلَى السُّوْقِ (Laki-laki itu pergi ke pasar)
الرَّجُلُ adalah sebagai fai’ilnya karena dia merupakan isim yang marfu’
السُّوْقِ bukan sebagai fa’il karena dia majrur
Selengkapnya… »