Suatu isim mufrod bisa berubah menjadi jamak, dengan bentuk perubahan yang telah kita pelajari di Pelajaran ke-11. Latihan membentuk isim jamak juga telah ditampilkan di Latihan Dasar 2
Untuk latihan kali ini, kita akan menguji kemampuan kita untuk menentukan suatu isim mufrod mudzakkar akan berubah menjadi (1) jamak mudzakkar salim saja, (2) jamak taksir saja, atau (3) bisa berubah menjadi kedua-duanya (jamak mudzakkar salim dan jamak taksir). Sebagai rujukan mengerjakan latihan ini, silakan buka Pelajaran ke-12
Sebutkanlah bentuk jamak dari isim-isim mufrod berikut ini:
1. نَبِيٌّ (Nabi)
2. رَسُوْلٌ (Rasul)
3. اَسَدٌ (Singa)
4. أَمِيْرٌ (Pemimpin)
5. زَيْدٌ (Zaid)
6. اَلصَّالِحُ (Orang yang shalih)
7. اَلْمُتَّقِي (Orang yang bertakwa)
8. عَالِمٌ (Orang yang berilmu)
9. بَيْتٌ (Rumah)
10. مُعَلِّمٌ (Pengajar)
11. شَهْرٌ (Bulan dalam penanggalan)
12. بَابٌ (Pintu)
13. اَلْوَلَدُ (Anak lelaki)
14. اَلْمُزَّمِّلُ (Orang yang berselimut)
15. بَلَدٌ (Negeri)
16. كِتَابٌ (Buku)
17. اَلْمُدَّثِّرُ (Orang yang berkemul)
18. إِسْمٌ (Nama)
19. زَوْجٌ (Suami)
20. اَلْفِعْلُ (Perbuatan)
Selamat mengerjakan!
“… Keutamaan seseorang yang berilmu (ahli ilmu) dibandingkan seorang ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan dibandingkan seluruh bintang. Sesungguhnya, ulama (para ahli ilmu) adalah pewaris para nabi. Sungguh, para nabi tidaklah mewariskan dinar maupun dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu. Karena itulah, barang siapa yang mengambilnya (warisan ilmu tersebut) berarti dia telah mengambil bagian yang banyak.” (Hasan lighairihi CWNA-107; h.r. Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, dan Al-Baihaqi)