Catatan Maf’ul Bih:
Di dalam satu kalimat, terkadang ditemukan maf’ul bih lebih dari satu.
Contoh:
أَعْطَى الْمُدَرِّسُ مُحَمَّدًا جَائِزَةً (Pengajar itu memberi Muhammad hadiah)
عَلَّمَ الأُسْتَاذُ الطُّلاَّبَ عِلْمَ النَّحْوِ (Guru itu mengajarkan para mahasiswa ilmu nahwu)
ظَنَنْتُ عَلِيًّا مَرِيْضًا (Aku menyangka Ali sakit)
Dengarkan Kajian: