تَقْسِيْمُ الفِعْلِ بِالنَّظَرِ إِلَى فَاعِلِهِ
(Pembagian Fi’il Ditinjau dari Pelakunya)
1. Fi’il Ma’lum
Fi’il ma’lum adalah fi’il yang disebutkan pelakunya (kata kerja aktif)
Contoh:
ضَرَبَ عَلِيٌّ الْكَلْبَ (Ali telah memukul anjing)
قَتَلَ الْقَائِدُ الْعَدُوَّ (Panglima itu telah membunuh musuh)
تَعَلَّمَ حَسَنٌ عِلْمَ النَّحْوِ (Hasan telah belajar ilmu nahwu)
يَكْتُبُ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ (Muhammad sedang menulis pelajaran)
يَفْتَحُ زَيْدٌ البَابَ (Zaid sedang membuka pintu)
يَسْتَمِعُ الحَاضِرُوْنَ الْحِوَارَ (Para hadirin sedang mendengarkan dengan seksama diskusi itu)
2. Fi’il Majhul
Fi’il majhul adalah fi’il yang yang tidak disebutkan pelakunya (kata kerja pasif)
Contoh:
ضُرِبَ الْكَلبُُ (Anjing telah dipukul)
قُتِلَ الْعَدُوُّ (Musuh itu telah dibunuh)
تُعُلِّمَ عِلْمُ النَّحْوِ (Ilmu Nahwu telah dipelajari)
يُكْتَبُ الدَّرْسُ (Pelajaran sedang ditulis)
يُفْتَحُ الْبَابُ (Pintu sedang dibuka)
يُسْتَمَعُ الْحِوَارُُ (Diskusi itu didengarkan dengan seksama)
Dengarkan Kajian:
Print This Post 38,832 views
1st July 2009 pada waktu 4:38 am
Assalamu’alaikum wrth,
Saya pelawat dari Singapura. Saya amat tertarik dengan bahan-bahan Arab yang ringkas sebagai rujukan asas yang mudah.
Alhamdulillah, terdapat website Bahasa Arab yang manfaat bagi pelajar-pelajar yang jinak-jinak mendalami lughah arobiyyah. Syukron jaziilan kepada pengasas dan asatizah yang menghasilakn website ini. Semoga Allah mempermudahkan usaha antum yang murni ini.
Bolehkah antum jelaskan mengenai isim majhul pada pelajaran akan datang? Ana ingin tahu keadah/pembentukan Isim Maf’uul. Apakah perbezaan Fi’il Majhul dengan Isim Maf’ul?
Contoh:
يفهم الدرس (Yufhamu Ad-darsu)
الدرس مفهوم (Ad-darsu mafhuum)
21st July 2009 pada waktu 6:35 am
harap dpt diperbetulkan yg ana faham dr pelajaran terdahulu jika ada ال maka tiada tanwinnya
تَعَلَّمَ حَسَنٌ عِلْمَ النَّحْوٍ (Hasan telah belajar ilmu nahwu)dan pd
تُعُلِّمَ عِلْمُ النَّحْوٍ (Ilmu Nahwu telah dipelajari)
tolong perbetulkan jika ana yg salah faham krn ana diperingkat mubtadi, mudah-mudahan ana tidak keliru…
21st July 2009 pada waktu 8:43 am
#ismail
Na’am akhi, kaidahnya “kalau ada ال maka tidak boleh tanwin”, maka kata “Nahwi” (bukan nihwa seperti di atas) di atas tidak di tanwin, atau kalau mau di tanwin maka tidak pakai ال, jadi yang benar adalah:
تَعَلَّمَ حَسَنٌ عِلْمَ النَّحْوِ
تُعُلِّمَ عِلْمُ النَّحْوِ
***
Ini juga sebagai koreksi dari contoh di atas, karena salah ketik, harusnya “nahwi”, tanpa tanwin. Syukron…
21st July 2009 pada waktu 4:55 pm
makasih ya akhi…syukron jaziilan
8th January 2010 pada waktu 1:38 pm
assalamu`alaikum…
akhi…untuk pembahasan ini kenapa gak ada penjelasan lebih jelasnya?…kenapa harakatnya bisa berubah?…dn kaeadah2 yg lainnya?..
syukron..
9th January 2010 pada waktu 6:56 pm
#rahmi
Namanya juga masih pelajaran dasar akhi, kalau diperlebar takutnya malah membingungkan yang baru belajar. Semoga nantinya pelajaran lanjutan bisa kami berikan lebih rinci dan jelas. ‘afwan…
7th March 2011 pada waktu 10:42 am
# Rahmi
kalau boleh berbagi, harakatnya bisa berubah karena untuk membedakan antara kalimat aktif (fi’il ma’lum) dan kalimat pasif (fi’il majhul).
kata setelahnya bisa menjadi fail (setelah fi’il ma’lum)dan naibul fail (setelah fi’il majhul…….
semoga bermanfaat…
14th January 2012 pada waktu 4:28 am
assalamualaikum, apa yang dimaksud jumlatu fiilyatun wa ismiyatun? dan contohnya bagaimana?
20th March 2012 pada waktu 6:49 pm
Jazakallah khairon
7th May 2012 pada waktu 5:31 pm
[…] Bahasa Arab Dasar 29: Pembagian Fi’il Ditinjau Dari Pelakunya […]
31st March 2013 pada waktu 2:09 pm
mhn izin pak/ustazd copy paste, ana mau belajar,
1st April 2013 pada waktu 9:00 pm
“الحمد لله
akhir y” bsa ngulang pelajaran nahwu juga d’ rmah…” ga ribet2x mkir dah tnggal dngerin smbil ngliatin…” sukron katsiran ya akhi…”
7th December 2015 pada waktu 4:50 am
@erwin
alhamdulillah bisa bermanfaat :)
ya akhi, sama-sama, afwan