Bahasa arab adalah bahasa yang luar biasa, bahasa yang memiliki kosakata yang sangat banyak, satu huruf dalam satu kalimat saja, apabila dihilangkan atau di tambahkan akan menimbulkan perubahan arti yang sangat jauh berbeda, cara pembacaan harakat yang salah maka akan menimbulkan makna yang jauh berbeda.
Di antara kesalahan yang terjadi pada sebagian kaum muslimin adalah ketika membaca salah satu surat dalam al-Qur’an yaitu surat al-kafirun, di antara ayatnya adalah:
“Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.” (QS. Al-Kafirun: 2)
Ayat ini menunjukkan pengikraran kita sebagai seorang muslim, bahwa kita tidak akan menyembah apa yang di sembah oleh orang-orang kafir.
Sebagian kaum muslimin membaca ayat ini dengan memendekkan kata لاَ menjadi لَ. Mereka tidak tahu akibat yang di timbulkan karena perubahan ini sangat besar!!
Kata laa dengan memanjangkannya bermakna tidak (inilah yang benar) sedangkan kata la dengan memendekkannya bermakna sungguh-sungguh. (silakan lihat pembahasa pada macam-macam laa dan Macam-macam lam)
Kalau la dipendekkan, maka artinya berubah menjadi, “Aku benar-benar akan menyembah apa yang kamu sembah.” !?…. betapa berubahnya makna kalimat yang mulia ini ! bukankah dengan mengucapkannya malah ia terjatuh dalam ucapan kesyirikan?!
Contoh kalimat dalam al-Qur’an yang menggunakan la (dengan memendekkannya) adalah firman Allah dalam Surat az-Zumar,
“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. ‘Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.'” (QS. Az-Zumar: 65)
Kata la (dibaca pendek) pada kalimat “La in”, pada kalimat “La yahbathonna” dan “La takunanna” merupakan la yang bermakna taukid (penguatan), sehingga kalau diartikan secara bahasa kira-kira adalah, “Sungguh jika kamu mempersekutukanku (Allah), sungguh niscaya akan hapuslah amalanmu dan sungguh kamu akan termasuk orang-orang yang merugi.”
Pembaca sekalian yang di muliakan oleh Allah, coba perhatikan, berapa La penegas dalam kalimat di atas??. Tiga buah kata penegas!!. ?Belum lagi kalau nun taukid (yang juga merupakan huruf penegas) kita masukkan…
Faedah yang bisa kita ambil diantaranya adalah, betapa pentingnya mengenal kesyirikan dan perinciannya, dalam ayat ini Allah memperingatkan bahaya kesyirikan dengan sangat keras.
Faedah lainnya adalah betapa bahasa arab tidak bisa diungkapkan secara sempurna oleh bahasa lainnya. Seperti firman Allah di atas, kalau kita artikan dalam bahasa indonesia saja maka artinya seperti pada terjemahan pertama, padahal kalau ingin di ungkapkan secara lebih rinci maka artinya seperti pada terjemah yang kedua, dan arti kedua pun sesungguhnya belum mencerminkan pemahaman sempurna dari Firman Allah di atas.
Pemahaman bahasa seperti ini tidak akan bisa dirasakan kecuali jika menguasai bahasa arab, sepintar apapun penerjemah, dia akan kesulitan, bahkan tidak bisa untuk menerjemahkan bahasa arab ke bahasa lainnya dengan sempurna, karena sulitnya mencari kosakata yang sesuai, sulitnya mengungkapkan gaya bahasa arab dengan bahasa lainnya…
Karena itu pulalah mengapa sebagian para ulama mengatakan kalau mempelajari bahasa arab hukumnya adalah wajib, mereka mengambil ?kesimpulan ini dari kaidah,
مَا لاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
“Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia juga hukumnya wajib.”
Kalau kita tidak mungkin memahami al-Qur’an dan as-Sunnah secara sempurna kecuali dengan mempelajari bahasa arab, maka mempelajari bahasa arab hukumnya menjadi wajib, wallahu a’lam.
Lihat pembahasa keutamaan bahasa arab pada artikel di link, Keutamaan Bahasa Arab
Print This Post 20,965 views
21st November 2009 pada waktu 5:42 pm
jazakallahu khairan, Izin copast ya akhi..
28th January 2011 pada waktu 8:15 pm
Bismillah,
ana izin copas ya..jazaakumullahu khayran
15th November 2011 pada waktu 2:10 pm
Assalamualaykum afwan mau tanya
kata جاء mengapa di al Quran hukumnya menjadi mad wajid bukan mad thobii apakah tidak ada pengaruh makna antara panjangnya 2 harokat mad thobii dengan panjangnya harokatnya mad wajib?
16th November 2011 pada waktu 2:16 pm
@abuabnaihi
wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.
Kata جاء , huruf ja dibaca panjang, mad wajib muttashil karena terdapat mad yang bertemu dengan hamzah dalam 1 kata.
Dibaca 4 atau 5 harakat ketika washal (bersambung)
dan 4, 5, atau 6 harakat ketika waqaf (jika bacaan mad wajib muttashil berada di tempat kita waqaf)
Jadi bacaan yang benar sesuai kaidah ilmu tajwid adalah dibaca panjang seperti keterangan diatas, tidak hanya 2 harakat. Dan artinya: telah datang
16th November 2011 pada waktu 2:21 pm
@ abuabnaihi
Wa’alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh.
Afwan, mencoba ikut bermudzakaroh.
Dari penjelasan di buku “Pedoman Membaca Al-Quran (Ilmu Tajwid)” karya Drs. H. A. Nawawi Ali dapat dirangkum kesimpulan:
1. Secara garis besar, hukum mad terbagi dua: mad asli dan mad far’i.
2. Mad asli adalah mad thabi’i yang hanya memiliki mad sebagaimana adanya, contoh: قال، يقول، فيه، ما
3. Mad far’i adalah mad yang ukuran panjang pengucapannya melebihi ukuran asli karena ADA SEBAB yang datang pada kata tersebut.
4. Contoh kata yang termasuk mad wajib muttashil: جاء، جيء، سوء، قروء
5. Alasan terjadinya bacaan mad wajib muttashil (panjang 3, 4, 5, atau 6 harakat): karena huruf mad termasuk huruf lemah sedangkan hamzah adalah huruf yang kuat. Agar terjadi keseimbangan maka pada huruf lemah diberi suara yang lebih panjang. Selain itu, untuk dapat mengucapkan hamzah dengan baik diperlukan waktu yang cukup karena ia memiliki dua sifat yang kuat yakni syiddah dan jahr.
Wallahu a’lam.
3rd January 2012 pada waktu 5:35 pm
Ini yang benar-benar susah mengoreksinya terutama di lingkungan yang tidak terlalu mendukung Bahasa Arab.
Pernah saya mengajarkan agar kata HAJAH diucapkan dengan huruf ح – ا -ج -ة dengan double ج. Eh malah ada yang berkomentar:”MELANGGAR EYD”… padahal beda jauh arti هاجة dengan حاجّة……
4th June 2012 pada waktu 10:12 am
[…] panjang pendeknya di tulis “Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh”, perhatikan panjang dan pendeknya… Makna kalimat salam tersebut di antaranya adalah, “Semoga keselamatan, rahmat Allah dan […]
17th June 2012 pada waktu 8:01 pm
Mantap Ustadz… Jazakumullah khair…
29th August 2012 pada waktu 8:16 pm
assalamu’alaikum wr wb
maaf mw tanya tmn2 sy sering bilang thowil jiddan itu maksudnya apa yaa?
4th September 2012 pada waktu 10:01 am
و عليكم السلام
طويل جدا
طويل artinya : panjang / tinggi
جدا artinya : sangat
طويل جدا artinya : panjang / tinggi sangat (panjang / tinggi sekali)
10th October 2012 pada waktu 10:20 am
@Abu Zur’ah
wa iyyaak